Beberapa waktu lalu saya sempat keliling Jogja nyari wireless headset buat temen jogging di pagi hari. Berhubung headset kesayangan kabelnya putus digigit kucing (hiks), yaudah mau nggak mau harus beli headset lagi. Di post kali ini saya akan sedikit mengulas tentang headset yang baru saya beli kemarin. Sebelumnya perlu digaris bawahi dulu. Saya bukan gadget reviewer profesional. Saya cuma senang mengamati perkembangan teknologi (khususnya gadget), tapi nggak punya bakat (dan dana) lebih untuk jadi reviewer, hehe. Apa yang saya tulis disini murni hasil pengalaman selama memakai perangkat ini. Jadi, kalau ada kesalahan dalam penulisan info atau review-nya nggak sebagus reviewer-reviewer profesional, semoga bisa dimaklumi :)
Oke deh langsung saja. Headset yang akan saya review (sekaligus sebagai postingan pertama di blog ini) adalah VIVAN BT520 Bluetooth
Headset. Berikut adalah spesifikasinya.
Spesifikasi:
- Versi Bluetooth : Bluetooth V4.1
- Protokol yang didukung : A2DP, AVRCP, HSP, HFP
- Frekuensi : 2.400GHz-2.480GHz
- Kisaran bekerja : 10 m
- Built-in baterai : 3.7V / 80mAh
- Waktu bicara : Hingga 6 jam (tergantung pada lingkungan penggunaan)
- Waktu Musik : sampai 5 jam (tergantung pada lingkungan penggunaan)
- Waktu siaga : hingga 200 jam
- Pengisian standar : DC5V-500mA
- Waktu pengisian : 1 jam
- Lingkungan kerja : -10 sampai 50 derajat Celcius
- Frequency : 50Hz-18KHz
Spesifikasi sudah, sekarang tinggal penampakan aslinya.

Paket penjualan VIVAN BT520 ini terdiri dari dusbox, warranty card, manual card, earmuffs cadangan (2 pasang), headset, dan pouch kecil imut-imut.
Sebelum bahas performanya, mungkin akan saya ulas dulu dari segi desain. Waktu pertama beli, saya pikir headset ini tersedia dalam beberapa warna. Ternyata cuma ada varian biru muda saja. Sedikit kecewa, sih. Walaupun biru itu warna favorit, tapi saya kurang sreg pake headset yang warnanya mencolok. Apalagi warnanya cenderung biru neon. Mungkin karena kulit saya gelap, jadi kalau pakai headset warna gonjreng jadi kurang pede. Tapi nggak apa-apa, lah. Aksen hitam di kepala headset-nya lumayan membantu agar headsetnya tidak terlalu gonjreng. Kepala headsetnya terbuat dari bahan plastik, cukup ringan dan nyaman ketika dipakai.
Dari segi desain, saya ngefans banget sama desain earmuff-nya. VIVAN sepertinya cukup inovatif dalam merancang desain earmuff agar nyaman dipakai ketika berolahraga. Selain earbud biasa yang dimasukkan ke lubang telinga, ada juga bagian yang terbuat dari karet yang dimasukkan ke lipatan daun telinga. Gunanya agar earbuds lebih secure dan tidak mudah copot ketika dipakai berolahraga. Berbeda dengan headset kabel yang cenderung mudah copot ketika dipakai lari. Pokoknya dua jempol deh buat desainnya! Kabel VIVAN BT520 ini juga sudah memakai jenis kabel pipih. Saya suka nih tipe kabel seperti ini. Katanya jenis kabel pipih lebih kuat dan tahan lama dari kabel yang biasa. Katanya, sih.. Kurang paham juga saya. I'm not an audio expert.. 😃
Dari segi desain, saya ngefans banget sama desain earmuff-nya. VIVAN sepertinya cukup inovatif dalam merancang desain earmuff agar nyaman dipakai ketika berolahraga. Selain earbud biasa yang dimasukkan ke lubang telinga, ada juga bagian yang terbuat dari karet yang dimasukkan ke lipatan daun telinga. Gunanya agar earbuds lebih secure dan tidak mudah copot ketika dipakai berolahraga. Berbeda dengan headset kabel yang cenderung mudah copot ketika dipakai lari. Pokoknya dua jempol deh buat desainnya! Kabel VIVAN BT520 ini juga sudah memakai jenis kabel pipih. Saya suka nih tipe kabel seperti ini. Katanya jenis kabel pipih lebih kuat dan tahan lama dari kabel yang biasa. Katanya, sih.. Kurang paham juga saya. I'm not an audio expert.. 😃


ini nih, penampakan earmuffs-nya.
Di kepala headset
bagian kanan terdapat beberapa tombol, ada tombol power, volume control dan
satu port untuk charging. Charging port-nya ditutup dengan bahan karet agar
aman dan tidak mudah kemasukan debu atau keringat ketika dipakai berolahraga.

Masuk ke kualitas suaranya, berdasarkan pengalaman saya selama beberapa minggu ini (yang kurang paham soal dunia "per-audio-an"), suaranya sih cukup enak didengar. Saya nggak sempat melakukan proses burn-in di headset ini, ya.
Kebetulan mas-mas penjaga store nya juga nggak kasih saran apa-apa soal burn-in, jadi yaudah sorenya langsung pake aja buat jogging. Jujur terkait masalah burn-in,
saya kurang paham juga sih sebenarnya perlu atau nggak. Buat yang nggak paham
burn-in itu apa, mungkin artikel di blog Jabra ini bisa membantu.
Waktu dicoba untuk mendengarkan lagu-lagu upbeat, bass yang dikeluarkan Vivan BT520 cukup dalam, walaupun tidak terlalu boomy dan sedikit kurang trebble-nya. Secara kualitas kalau dibandingkan sama headset saya yang rusak kemarin (fyi sebelumnya saya pakai headset bawaan iPhone 6s), ya masih bagus headset iPhone, ya. Ya iyalah, ono rego ono rupo, hehe. Tapi untuk wireless headset dengan harga dibawah 200 ribu, saya sudah sangat puas dengan performanya. Lagian awal beli niatnya kan memang bukan cari headset yang wah, hanya butuh headset untuk temen jogging saja,
Kelebihan:
- untuk sebuah wireless headset, harganya relatif murah, pas di kantong mahasiswa
- bonus pouch, praktis dibawa kemana-mana
- desain earmuffs yang inovatif
- pilihan warna hanya biru muda
- trebble kurang
Kesimpulannya, overall
saya cukup puas dengan headset ini. Mungkin bagi kalian yang sedang mencari
wireless headset dengan harga murah, VIVAN BT520 bisa jadi pilihan yang tepat.
Kalau mau yang suaranya jauh lebih mantap dan dananya mencukupi, saya sarankan cari
yang lebih bagus saja. Tapi kalau budgetnya pas-pasan, tidak ada salahnya untuk beli headset ini. Sekali lagi maaf kalau review-nya apa adanya. Semoga bisa dimaklumi, ya 😄
Sampai jumpa di post berikutnya!
20 comments
Tpi knpa pake baru 3 hari putar musik suaranya nggak ada lagi ya?? Tapi klo pas nyalain headset nya suara notif dr headsetnya ada? Kira2 apa yg salah itu kak?
Udah coba di pairing dengan hape lain? kalau di hp lain bisa, kemungkinan masalah ada di hp km. Kalau suara notif di headsetnya ada, harusnya tdk ada masalah dgn headsetnya..
Atau kalau masih ragu, mending claim garansi aja ke tokonya. Biasanya nanti diganti unit yg baru (kecuali nggak ada suaranya karena kesalahan penggunanya. Semoga masalahnya cepat teratasi, ya..
Selama ini aku charge pakai charger bawaan hape xiaomi dan blm pernah ada masalah, hehe.. jadi menurut pengalaman pribadi, bisa.
Aku kemarin beli di johny gadget jalan kaliurang deket Uttara